Gerak tubuh jadi lebih lincah dan lebih energik.
Alhamdulillah, saya pun jarang sakit.
Padahal, aktivitas keseharian saya cukup melelahkan.
Hampir setiap hari bangun pukul 4.00.
Setelah shalat subuh dan membereskan bahan kuliah untuk mahasiswa di Institut Teknologi Nasional Bandung tempat mengajar, saya menyiapkan sarapan untuk ketiga anak saya.
Pukul 6.00 mengantar anak-anak ke sekolah, pukul 8.00 meluncur ke kantor, dan pukul 17.
30 kembali ke rumah.
Kebetulan suami bekerja di Jakarta dan kami berkumpul di setiap akhir minggu atau hari libur.
Saya mengenal pola makan sehat sejak tahun 1991 dari buku Fit for Life yang ditulis oleh suami-istri Diamond yang dipinjamkan oleh ibu mertua.
Ketika itu, saya sedang hamil anak ke-2 dan terserang Hepatitis B.
Mungkin karena terlalu lelah bekerja, jam makan saya menjadi tidak teratur.
Dokter menganjurkan agar saya banyak tidur, akibatnya badan bertambah mekar.
Bukan h itu, anya setiap ingin buang air besar terasa sakit karena tumbuh wasir.
Setelah melahirkan, mulailah saya menerapkan pola makan sehat pada tahun 1992.
Berat badan ketika itu 65 kg, padahal Pengobatan atternati tinggi hanya 150 cm.
Kalau sudah begitu saya langsung ngemil sebuah apel Malang
Dapat dibayangkan ketika itu betapa bulatnya saya.Dengan penampilan yang kurang enak dilihat ity rasa percaya diri hilang.
Lebih sedih lagi jika harus mengha resepsi, tidak ada baju yang muat lagi, mau tidak mau terpaksa meminjam baju ibu saya yang ukurannya lebih besar Ngemil Buah Setiap akan berangkat ke tempat kerja, Bibi (pembantu, red.) sudah menyiapkan bekal yang dikemas ke dalam seperangkat tuppenware.
Isinya segelas air putih, segelas susu kedelai, potongan pepaya, sebuah apel Malang utuh buat jaga-jaga siapa tahu saya kelaparan, dan tidak ketinggalan pisau buah.
Dari buku tersebut saya sempat mencatat beberapa hal seperti: mengkonsumsi karbohidrat setelah pukul 12.00 sampai dengan pukul 18.00; memperbanyak makan sayur dan buah,; serta makan malam tiga jam sebelum tidur.
Sedikit demi sedikit anjuran itu saya terapkan.
Pagi hari, setelah minum air putih, beberapa menit kemudian saya minum jus buah.
Cara minumnya pun tidak langsung ditenggak, melainkan dilumatkan terlebih dahulu (seperti sedang berkumur).
Siang hari, menu makan saya adalah sayuran yang dikukus, sepotong tahu rebus, dan buah pepaya.
Pukul 16.00 adalah jam gawat saat perut minta diisi lagi.
Kalau sudah begitu saya langsung ngemil sebuah apel Malang.
Kalau sudah begitu saya langsung ngemil sebuah apel Malang
Dari buku Food Combining tulisan Andang Gunawan, saya jadi semakin paham, mengapa mengisi makanan ke dalam perut harus diatur waktunya.Ternyata tubuh mempunyai siklus-siklus pencernaan, penyerapan, dan pembuangan yang berbeda intensitasnya.
Di samping itu, ada makanan yang boleh dikonsumsi bersama atau ada pula yang tidak serasi bila digabungkan.
Misalnya,jika mengkonsumsi steikikan, yang dimakan adalah ikan dan sayur-mayurnya, kentang tidak saya gubris.
Menu makan malam: setengah piring nasi Kalau sedang malas makan nasi, saya habi pepaya atau saya menggado ikan mas bakar yano kecap dan cabe rawit.
merah (dari beras ), semangkuk sayur dan sepotong tempe atau tahu.
skan setengah bua dicocol dengan food combining Lebih Energik Banyak keuntungan yang saya dapatkan setelah menerapkan anjuran kedua buku tersebut.
Saya lebih nergik dan jarang sekali merasa lelah ia anak-anak dan pembantu di rumah terserang flu, saya terhindar.
Comments
Post a Comment